Bandar Lampung, 7 Juli 2025 – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung (Unila) hari ini secara resmi menuntaskan seluruh rangkaian panjang pengkajian, penelaahan, dan penyusunan Kurikulum 2025. Kurikulum inovatif ini dirancang untuk memadukan substansi keilmuan yang kokoh dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) serta inisiatif Kampus Berdampak, sebuah terobosan yang diharapkan mampu meretas kebekuan “menara gading” perguruan tinggi.
Puncak dari upaya komprehensif ini ditandai dengan Lokakarya Kurikulum (Workshop) yang meriah, diikuti dengan pengesahan kurikulum setiap program studi oleh Senat FISIP Unila. Suasana penuh semangat dan optimisme mewarnai acara pembukaan yang dipimpin langsung oleh Dekan FISIP Unila, Prof. Dr. Anna Gustina Zainal, M.Si.
Dalam amanatnya yang penuh inspirasi, Prof. Anna Gustina Zainal menegaskan bahwa lokakarya ini bukan sekadar agenda formal, melainkan bagian integral dari komitmen kolektif seluruh sivitas akademika FISIP untuk meningkatkan kualitas pembelajaran secara signifikan. Beliau menekankan visi mulia agar kampus dapat bertransformasi menjadi “menara air peradaban” dan “agen perubahan”, baik secara internal maupun eksternal. “Inilah makna dari ‘berdampak’,” ujar Prof. Anna, “yaitu menjadi solusi pendorong kemajuan dan keberlanjutan. Ini juga tentang menjalin relasi kemitraan yang semakin bersemi, berkembang, dan menjadi napas dunia kampus.” Pernyataan ini secara tegas menantang paradigma lama yang seringkali memisahkan kampus dari realitas sosial, menggaungkan semangat kolaborasi dan relevansi.
Prof. Anna Gustina Zainal juga menyoroti pentingnya kurikulum baru ini dalam membentuk lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga adaptif, inovatif, dan peka terhadap kebutuhan masyarakat. “Kurikulum 2025 adalah fondasi kita untuk melahirkan generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan, bukan hanya sebagai pencari kerja, melainkan sebagai pencipta lapangan kerja dan motor penggerak perubahan positif,” tambahnya dengan nada penuh keyakinan.
Penyusunan Kurikulum 2025 ini merupakan hasil dari proses panjang dan teliti. Sebelum lokakarya tingkat fakultas ini, masing-masing program studi di FISIP telah terlebih dahulu melakukan serangkaian telaah mendalam, bedah kurikulum, dan lokakarya internal. Proses berjenjang ini memastikan bahwa setiap aspek kurikulum baru telah dipertimbangkan secara matang, relevan dengan perkembangan keilmuan spesifik, serta selaras dengan visi besar fakultas.
Acara ini semakin diperkaya dengan kehadiran Prof. Dr. Abduraman, Kepala Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LPPMP) Unila Lampung, sebagai pemateri utama. Prof. Abduraman memaparkan secara mendalam tentang implementasi dan strategi penjaminan mutu dalam kurikulum yang berorientasi pada dampak, memberikan pandangan strategis yang sangat berharga bagi seluruh peserta.
Kehadiran jajaran pimpinan FISIP Unila, mulai dari para Wakil Dekan, seluruh Ketua Jurusan, Ketua Program Studi, Kepala Laboratorium, hingga Tim Penjaminan Mutu Fakultas (TPMF), Tim Penjaminan Mutu Jurusan (TPMJ), serta Tim Kurikulum Fakultas dan Program Studi, menunjukkan soliditas dan keseriusan FISIP dalam mewujudkan kurikulum yang relevan dan adaptif. Kolaborasi lintas unit ini menjadi cerminan komitmen bersama untuk menghasilkan kurikulum yang tidak hanya memenuhi standar akademik, tetapi juga menjawab tantangan global dan kebutuhan industri.
Dengan rampungnya penyusunan Kurikulum 2025 ini, FISIP Unila optimis dapat mencetak lulusan yang tidak hanya unggul dalam keilmuan, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Langkah ini sekaligus menjadi bukti nyata bahwa FISIP Unila siap meretas kebekuan “menara gading” dan menjadikan kampus sebagai episentrum perubahan dan kemajuan peradaban.
