You are currently viewing HIMAGARA FISIP Unila Audiensi dengan Komisi VII DPR RI: Bahas Standarisasi UMKM dan Pengembangan Pariwisata di Lampung

HIMAGARA FISIP Unila Audiensi dengan Komisi VII DPR RI: Bahas Standarisasi UMKM dan Pengembangan Pariwisata di Lampung

  • Post author:
  • Post last modified:2025-08-13

Jakarta, 26 Mei 2025 —Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Negara (HIMAGARA), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung (Unila), melaksanakan audiensi dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Rombongan mahasiswa disambut langsung oleh Ketua Komisi VII DPR RI, Dr. Saleh Partaonan Daulay, M.Ag., M.Hum., M.A., beserta jajaran anggota komisi yang hadir dalam pertemuan tersebut, antara lain:

  • Hj. Chusnunia Chalim, S.H., M.Si., M.Kn., Ph.D. (Wakil Ketua Komisi VII)
  • Ir. Lamhot Sinaga (Wakil Ketua Komisi VII)
  • Rycko Menoza Sjachroedin Zainal Pagaralam, M.B.A.
  • Ir. H. Bambang Haryo Soekartono
  • Izzuddin Alqassam Kasuba
  • Dina Lorenza Audria, S.I.P., M.I.P.
  • Erna Sari Dewi, S.E.

Audiensi membahas dua isu penting yang menjadi bagian dari lingkup kerja Komisi VII, yaitu standarisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Dalam diskusi yang berlangsung dinamis, para anggota DPR menyampaikan komitmen Komisi VII dalam mendukung perumusan kebijakan yang berpihak pada pelaku usaha lokal dan penguatan destinasi wisata nasional.

Salah satu topik yang mendapat sorotan khusus adalah dorongan untuk meningkatkan daya saing pariwisata Lampung agar dapat dikenal hingga mancanegara. Mahasiswa menyuarakan pentingnya pengembangan infrastruktur, promosi digital, serta kolaborasi lintas sektor untuk menjadikan potensi wisata Lampung seperti Way Kambas, Teluk Kiluan, dan Pahawang sebagai destinasi unggulan berkelas internasional.

Menanggapi hal tersebut, Hj. Chusnunia Chalim, yang juga berasal dari Lampung, menekankan perlunya strategi promosi terpadu dan inovasi produk wisata lokal. “Lampung punya semua modal — keindahan alam, budaya, dan SDM. Tinggal bagaimana kita mengemasnya agar menarik dan menjangkau pasar global,” ujarnya.

Ketua Komisi VII, Dr. Saleh Daulay, juga menambahkan bahwa peran generasi muda sangat penting dalam memajukan pariwisata. “Anak muda harus jadi agen promosi wisata daerah. Kalian punya energi, akses digital, dan kreativitas — gunakan itu untuk memperkenalkan daerah kalian ke dunia,” ujarnya.

Diskusi berlangsung interaktif, dengan mahasiswa menunjukkan antusiasme dan kepedulian terhadap pembangunan daerah, khususnya dalam sektor ekonomi kreatif dan pariwisata yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Kegiatan ini menjadi wadah belajar langsung yang mempertemukan mahasiswa dengan para pengambil kebijakan, memperluas wawasan tentang kerja legislatif, sekaligus menginspirasi peran aktif dalam pembangunan daerah dan nasional.